Kalo bisa ribet ngapain cari yang mudah

Label

cerita (8) film (2) friend (3) hack (1) isu (1) review access point (1) tips (27) tugas kuliah (2) tutorial (2)

Jumat, 10 Juli 2009

kemelakatan


Pada zaman dahulu,ada seorang pedagang yang mempunyai seorang istri jelita dan seorang anak laki-laki yang sangat dicintainya. Suatu hari istrinya sakit dan tak berapa lama meninggal. Betapa pedihnya hati segenap laki-laki tersebut. Sepeninggal istrinya,ia mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada anak laki-laki semata wayangnya.

Suatu ketika, pedagang tersebut pergi ke luar kota untuk berdagang; anaknya ditinggal dirumah. Sekawanan penjahat datang merampok desa tempat tinggal mereka. Para perampok ini habis menjarah harta benda, membakar rumah-rumah, dan menghabisi hidup penduduk yang mencoba melawan; rumah sang pedagang pun tak luput dari sasaran. Mereka bahkan menculik anak laki-laki sang pedagang untuk dijadikan budak.

Betapa terperanjatnya sang pedagang ketika ia pulang dan mendapati rumahnya sudah menjadi tumpukan arang. Dengan gundah hati, ia mencari-cari anak tunggalnya yang hilang. Ia menjadi frustasi ketika mendapati banyak tetangganya yang terbantai dan mati terbakar. Di tengah kepedihan dan keputusasaan, ia menemukan seonggok belulang dan abu di sekitar rumahnya,di dekat tumpukan abu itu tergolek boneka kayu kesayangan anaknya. Yakinlah sudah ia bahwa itu adalah abu jasad anaknya. Meledaklah raung tangisnya...ia menggelepar-gelepar di tanah sembari meraupi abu jasad itu ke wajahnya. Satu-satunya sumber kebahagiaan hidupnya telah terenggut...

Semenjak itu, laki-laki tersebut selalu membawa abu anaknya dalam sebuah tas. Sampai setahun berlalu ia suka mengucilkan diri, tenggelam dalam tangis sampai berjam-jam lamanya; kadang orang melhat ia tertawa sendiri, mungkin saat itu ia teringat masa-masa bahagia bersama keluarganya. Ia terus larut dalam kesedihan...

Musim demi musim berlalu....,sang anak akhirnya berhasil meloloskan diri dari cengkeraman para penculiknya. Ia bergegas pulang ke kampung halamannya. Sesampai di kediaman ayahnya, ia mengetuk pintu rumah sembari berteriak girang, "Ayah,ini aku pulang!"

Sang ayah yang waktu itu sedang tertidur diranjangnya, terbangun mendengar suara itu. Ia berpikir,"Ini pasti ulah anak-anak nakal yang suka meledekku itu!" "Pergi!Jangan main-main!" Mendengar sahutan itu,sang anak kembali berteriak, "Ayah,ini aku,anakmu!" Dari dalam rumah terdengar lagi,"Jangan ganggu aku terus!Pergi kamu!" Sang anak menggedor pintu dan berteriak lebih lantang, "Buka pintu ayah! Ini betul anakmu!" Mereka saling bersahutan...sang ayah tetap bersikeras tidak membuka pintu. Sang anak pun akhirnya putus asa dan berlalu dari rumah itu.......

Pesan : Sebagian orang begitu erat memegang apa yang mereka "anggap" sebagai kebenaran. Inilah yang dinamakan "kemelekatan". Ketika Kebenaran Sejati betul-betul datang, belum tentu mereka bersedia membuka pintu hati mereka...

0 komentar: